Blog

"Ketika Kekuatan Menjadi Sandaran "

Madinah (Kemenag) — Siang itu, langit Madinah memancarkan panas yang nyaris tak tertahankan. Terik menyergap hingga ke kawasan transit pavilion Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA). Di bawah langit yang menyala, para petugas PPIH Arab Saudi berjibaku melayani tamu-tamu Allah yang hendak pulang ke tanah air.

Tak ada tenda luas, tak ada alas teduh—hanya pelataran bandara, kursi-kursi roda, dan peluh yang tak henti mengalir. Namun, para petugas tetap berdiri. Tegak, tulus, dan tangguh.

Di tengah arus jemaah kloter BTJ 03 yang baru turun dari bus, seorang jemaah lansia terlihat masih berdiri limbung di pintu bus. Tangannya berpegangan pada sisi pintu, tubuhnya gemetar menahan lelah. Saat itulah, seorang petugas datang mendekat. Ia tak banyak bicara, hanya menunduk, membungkuk, dan kemudian dengan segenap tenaga serta kelembutan—menggendong sang jemaah turun dari bus.

Dengan penuh hormat, ia memindahkannya ke kursi roda, lalu mendorong perlahan menuju pavilion 3. Tak ada nama yang saling diucap, tak sempat mengenal. Namun, di antara dua insan yang bertemu hanya sejenak itu, ada momen sunyi yang menyimpan makna: kasih sayang, pelayanan, dan ketulusan.

Sosok petugas itu adalah Muh Ma’mur, ASN Kementerian Agama dari Bolaang Mongondow Timur, Sulawesi Utara. Ia tergabung dalam Regu 2 Bandara, bagian dari PPIH Arab Saudi Daerah Kerja Bandara Jeddah dan Madinah. Meski tubuhnya tidak besar, Ma’mur dikenal sebagai salah satu petugas yang sering menggendong jemaah.

Biasanya, ia dan para petugas lainnya kerap menggendong jemaah lansia dari tangga bus, dari mobil golf, dari pavilion ke ruang tunggu, atau sebaliknya. Tangannya tak henti menopang. Punggungnya, tak lelah memikul.

“Bismillah. Itu yang selalu saya ucapkan setiap kali hendak menggendong jemaah. Alhamdulillah, semuanya terasa ringan,” tuturnya lembut, Minggu (29/6/2025).

Dalam kelelahan, Ma’mur menemukan kebahagiaan. “Ada perasaan haru yang tak bisa saya ucapkan dengan kata-kata. Tapi hati saya seperti disentuh setiap kali selesai menggendong jemaah,” katanya lagi.

Ma’mur bukan satu-satunya. Ia adalah bagian dari barisan sunyi: mereka yang mengangkat tubuh para tamu Allah dengan punggung, tangan, dan cinta. Di Regu Linjam ada Yoyok, Abdul Rohim Rahmat, Eko Bunawi, Jajang Supena, dan Andi Irawan.

 

Ada juga Iwan Bonex (khusus layanan lansia) dan Imam Solihin dari Tim Transportasi, serta Hartati, tenaga pendukung PPIH yang merupakan mukimin di Arab Saudi. Semua turut mengendong, menopang, mendampingi.

Mereka bekerja dalam tiga shif, mengisi hari tanpa jeda: Shif pagi, 08.00–16.00 WAS. Shif sore, 16.00–00.00 WAS. Shif malam, 00.00–08.00 WAS.

Jarak antara penginapan dan bandara sekitar 30 menit. Para petugas harus sudah tiba setengah jam sebelum waktu shif dimulai. Dan karena kebijakan bandara yang tak mengizinkan makan di dalam, makan siang dan malam pun harus disantap di dalam mobil coaster. Di antara tugas dan waktu sempit, mereka tetap memilih mengabdi.

Mereka bukan siapa-siapa, tak dikenal jemaah, tak diabadikan kamera. Tapi merekalah punggung-punggung yang menopang kepulangan para tamu Allah. Tak hanya dengan tenaga, tapi juga dengan ketulusan yang dalam.

Semoga setiap peluh dan pelukan yang mereka berikan menjadi catatan indah di sisi Tuhan. Karena sejatinya, menggendong jemaah bukan sekadar tugas—ia adalah ibadah. Dan mereka, para penggendong itu, telah menjadikannya jalan pulang yang mulia.

Editor : Ramdani

 

4 Comments

  1. Assalamualaikum Warahmatullah Wabarokatuh,…
    Pengalaman saya saat berangkat umroh di bulan September 2023 bersama Asy Syifa Tour & Travel alhamdulillah amanah, luar biasa pelayanannya, jiwa kekeluargaan yang sangat dikedepankan, Sehingga jamaah menjadi nyaman dan aman jadi fokus ibadahnya.

    Bismillahirrohmanirrohim,.. semogga Asy Syifa Travel & Umroh semakin maju dan berkembang, selalu menjadi pelayan tamu Allah yang amanah.

    Wassalamualaikum Warahmatullah Wabarokatuh

    • Wa’alaikum salam warahmatullahi wabarokatuh…
      terimasih atas support dan doanya semoga kedepan Asysyifa bisa lebih baik lagi..
      amiiin Allohumma Amiiin

  2. Assalamualaikum, alhamdulillah perjalanan ibadah umroh saya bersama Asysyfa’ dibimbing dari sejak keberangkatan ke tanah suci hingga tiba di tanah air,

    • Waa’alaikumussalam
      Alhamdulillah dan terimakah atas supportnya, semoga ini menjadi jenjang bagi kami untuk meningkatkan pelayanan dan mengembangkan Asysyifa tours hingga menuju Nusantara.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *